Selasa, 15 April 2014

Malik bin Sinan RA, Sahabat yang Syahid di Perang Uhud

Malik bin Sinan RA adalah seorang sahabat Anshar, ayah dari Abu Said al Khudri RA, seorang sahabat yang banyak meriwayatkan hadits Nabi SAW. Dalam perang Uhud, keadaan Rasulullah SAW sempat sangat kritis karena diserang kaum kafir Quraisy dari berbagai penjuru, dan hanya tinggal dua sahabat muhajirin yang melindungi beliau sehingga beliau terjatuh dan terluka. Tujuh sahabat Anshar yang sebelumnya ikut melindungi Nabi SAW telah menemui syahidnya satu persatu.
Malik bin Sinan termasuk beberapa sahabat (tidak sampai sepuluh orang) yang berhasil membuka “jalan darah” untuk berhimpun di sekitar Rasulullah SAW dalam kondisi kritis tersebut. Mereka ini akhirnya berhasil mengamankan keadaan beliau dari gempuran kaum kafir Quraisy. Ada bagian dari topi besi yang menancap di kepala beliau, Abu Ubaidah berhasil melepaskannya dengan gigi serinya hingga rompal, tetapi dari luka di kepala Rasulullah SAW itu mengucur darah segar. Segera saja Malik bin Sinan menjilat luka pada kepala Nabi SAW, dengan harapan akan bisa menghentikan, atau setidaknya mengurangi derasnya darah yang mengucur, dan itu berhasil. Setiap kali menjilat dan menghisab darah itu, Malik bin Sinan bukannya membuang atau memuntahkannya, justru ia menelan darah itu, sampai akhirnya darah tidak keluar lagi dari luka-luka Rasulullah SAW. Melihat apa yang dilakukannya, beliau bersabda, "Seseorang yang darahnya menyatu dengan darahku, maka api neraka tidak akan menyentuhnya."
Sungguh suatu keberuntungan besar bagi Malik bin Sinan. Dan keberuntungan itu makin lengkap karena ia gugur sebagai syahid di Perang Uhud itu.

Note:sn 352

Tidak ada komentar:

Posting Komentar